Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Usia 48-60 Bulan di PAUD RW 08 Kelurahan Kedoya Jakarta Barat

Abstract

Angka prevalensi penyimpangan perkembangan pada anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia, yang dilaporkan oleh WHO pada tahun 2016, mencapai 7.512,6 per 100.000 populasi atau setara dengan 7,51%. Terdapat beberapa usaha untuk melakukan pemeriksaan skrining perkembangan anak, salah satu instrumen yang dapat digunakan adalah KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi (BB/U, TB/U dan BB/TB) dengan perkembangan anak menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) usia 48-60 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu anak usia 48-60 bulan yang bersekolah di PAUD Kedoya Utara  berjumlah 55 anak. Status gizi anak ditentukan dengan menggunakan kurva pertumbuhan WHO. Perkembangan anak dinilai dengan menggunakan formulir KPSP. Hasil penelitian didapatkan bahwa subjek yang memiliki status gizi baik sebanyak 41 (74,5%) anak, gizi kurang 4 (7,3%), beresiko gizi lebih 4 (7,3%), gizi lebih 3 (5,5%), dan obesitas 3 (5,5%). Hasil perkembangan anak yang sesuai yaitu sebanyak 51(92.7%) anak, dan meragukan sebanyak 4  (7.3%) anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (BB/U) dengan perkembangan anak (p=0.04), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (TB/U) dengan perkembangan anak (p=1,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (BB/TB) dengan perkembangan anak (p=0,03). Saran untuk penelitian selanjutnya untuk menganalisis faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan anak.