FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT TAHUN 2022
DOI:
https://doi.org/10.61633/jkkr.v1i2.12Keywords:
Stunting, Antenatal Care, Berat Badan LahirAbstract
Kejadian stunting merupakan masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia. Indikator stunting adalah menggunakan tinggi badan menurut umur (TB/U) dibawah -2 SD yang didasarkan kurva standar pertumbuhan WHO sesuai dengan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat Tahun 2022. Jenis penelitian ini Observasional dengan desain cross sectional. Sampel berumur 12-59 tahun terdiri dari 54 anak balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang dikumpulkan meliputi tinggi badan dengan microtoice, CFQ, kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact's (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ANC (p-value = 0,014), berat badan lahir (p-value = 0,001), tingkat pendidikan ibu (p-value = 0,033), pola makan (p-value = 0,032) dengan kejadian stunting dan tidak ada hubungan antara ASI eksklusif (p-value = 0,082), fasilitas sanitasi (p-value = 0,084), status sosial keluarga (p-value = 0,526) dengan kejadian stunting.